Header Ads

Mengapa banyak kemerosotan moral ?

Pada tanggal 2 Agustus 1939, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt. Selama empat bulan terakhir, ia telah membuat kemungkinan melalui karya Joliot di Perancis serta Fermi dan Szilard di Amerika yang memungkinkan mengatur reaksi nuklir dalam sebuah massa besar uranium.. Dan ini fenomena baru juga yang akan mengarah pada pembangunan Bom Atom. Sebuah Bom Atom tunggal dari jenis ini, dilakukan dengan perahu atau meledak di sebuah port, mungkin sangat baik menghancurkan seluruh pelabuhan bersama-sama dengan beberapa daerah sekitarnya. Dia mendesak Roosevelt untuk memulai program nuklir tanpa keterlambatan.Dalam 1 tahun kemudian Einstein menyesalkan peran dia bermain dalam pengembangan senjata destruktif seperti itu: “Aku melakukan satu kesalahan besar dalam hidup saya,” katanya kepada Linus Pauling, ilmuwan terkemuka lain, “ketika saya menandatangani surat kepada Presiden Roosevelt merekomendasikan bahwa bom atom dibuat”.
sebuah cuplikan cerita masa lalu dari seorang fisikawan terkemuka


dan tidak lama setelah itu, dari seseorang yang dianggap sebagai seorang atheis karena tidak mau memilih agama monotheisme
 apapun, dia menelurkan beberapa baris kata yang sangat menggelitik

"sains tanpa agama buta, dan agama tanpa sains lumpuh"


bagaimana mungkin seorang yang bahkan tak mengakui keberadaan monotheisme agama tapi dia berbicara tentang agama, tak lain dan tak bukan adalah karena tentang proyek nuklir yang telah ia setujui untuk rekomendasi pembuatan bom atom dan dia menjadi bagian dalam project pembuatan senjata yang destruktif tersebut.

keyakinan seorang Einstein bahwa ilmu yang didasarkan tanpa agama hanya akan membuat seseorang yang cendekia menjadi pemangsa bagi sebagian yang lain, karena tidak adanya pembatasan manusiawi dalam diri mereka sendiri, di Negara ini sendiri telah banyak lihat contoh-contoh pemangsa-pemangsa yang mengerikan, pembunuhan massal telah dilakukan oleh para oknum yang merasa memiliki kecerdasan, benar sekali bahwa sosok mereka tidak membunuh dengan menikam secara langsung tapi lebih dari itu, yang mereka lakukan adalah penyiksaan terhadap seluruh penduduk warga di Negara ini, yang mereka lakukan bukan hanya menenggelamkan diri mereka sendiri, lebih-lebih mereka menenggelamkan sebuah perahu besar yang memuat seluruh penduduk yang telah mereka curangi.

senyum-senyum mereka saat berada dalam acara konferensi pers, persidangan, dan lain-lain, kadangkala menimbulkan tanda Tanya yang besar dalam hati, "bagaimana mereka masih mampu tersenyum dan meminta permintaan-permintaan konyol disaat mereka sudah menelan hak orang lain?" dalam penilaian saya sendiri yang terkadang harus memilih antara makan pagi ataupun makan siang yang harus saya beli untuk menghemat pengeluaran, saya bayangkan  berapa banyak bungkus nasi yang mereka ambil, jika di "kurs" kan ke dalam nominal rupiah yang telah mereka telan.

diakui ataupun tidak, itulah salah saktu satu fakta kebutaan kecerdasan seseorang tanpa mau mengenal agama


Senyum manismu........

begitu juga bisa dilihat dari ironi lain tentang kelumpuhan agama yang tanpa ilmu,
Disisi lain dari masyarakat modern yang sudah menggunakan gadget sebagai media komunikasi dan memudahkan banyak pekerjaan dalam mengakses sesuatu, masih ada pula dari masyrakat yang masih memuja roh para leluhur, pohon-pohon besar,.dari yang saya tangkap tentang hal seperti itu, selain budaya yang masih mengakar kuat dalam kehidupan bermasyarakat adapula sepert gejala-gejala ingin merasionalkan sebuah agama tapi melalui cara pandang yang sangat konyol dan tidak menggunakan nalar sama sekali,

Kebodohan dalam memahami agama pun berakibat sangat fatal, yang menempatkan diri kita dalam kebodohan, seperti masa jahiliyah pada zaman dahulu, kembali ke pemikiran-pemikiran mistis yang membuat kita macet dalam pengembangan kepribadian, sikap, disaat Negara lain mulai mempelajari algoritma dan mulai memahami sebuah robot, mulai menciptakan produk-produk yang inovatif,  mulai mempelajari system mekanisme, dll, Kita disini masih terjebak dengan konsep batu berwarna yang memiliki kekuatan, masih bergulat dengan tulisan-tulisan arab yang dibakar kemudian diminum abunya dengan air putih, masih mengkalkulasi nomor keberuntungan dari mimpi, dan masih banyak hal lain yang mistik, yang saya pikir hanya semakin membawa kita ke jurang kebodohan.




Pemahaman akan keseimbangan antara spiritual dengan ilmu harus seimbang dalam kehidupan kita, sebagai pembentuk pribadi yang lebih baik, menghilangkan rasa culas ataupun membasmi kebodohan yang tidak lain dan tidak bukan adalah sumber malapetaka untuk setiap manusia

“Barangsiapa merintis jalan mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”



*mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan

No comments

Powered by Blogger.